Sabtu, 28 April 2012

Tari Piring


Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang adalah salah satu seni tari tradisonal di Minangkabauyang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat. Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai media utama. Piring-piring tersebut kemudian diayun dengan gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman tangan

SEJARAH
Pada awalnya, tari ini merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang kemudian diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis[2].
Setelah masuknya agama Islam ke Minangkabau, tradisi tari piring tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa[3]. Akan tetapi, tari tersebut digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada acara-acara keramaian.
Gerakan
Gerakan tari piring pada umumnya adalah meletakkan dua buah piring di atas dua telapak tangan yang kemudian diayun dan diikuti oleh gerakan-gerakan tari yang cepat, dan diselingi dentingan piring atau dentingan dua cincin di jari penari terhadap piring yang dibawanya. Pada akhir tarian, biasanya piring-piring yang dibawakan oleh para penari dilemparkan ke lantai dan kemudian para penari akan menari di atas pecahan-pecahan piring tersebut[4].
Tarian ini diiringi oleh alat musik Talempong dan Saluang. Jumlah penari biasanya berjumlah ganjil yang terdiri dari tiga sampai tujuh orang. Kombinasi musik yang cepat dengan gerak penari yang begitu lincah membuat pesona Tari Piring begitu menakjubkan. Pakaian yang digunakan para penaripun haruslah pakaian yang cerah, dengan nuansa warna merah dan kuning keemasan.

Tari Hadrah Kuntulan



Apa itu Hadrah  Kuntulan ?

Hadrah Kuntulan yang juga disebut kundaran, merupakan salah satu dari sekian seni tradisi yang masih bertahan hingga kini. Berbagai perubahan yang mewarnai perjalanan kuntulan menunjukan kecerdasannya dalam menghadapi setiap perubahan. Identifikasi sebagai karya seni bernuansa Arab - Islam melekat pada kesenian ini pada masa awal kemunculanya. Sperti halnya Ujrat, Tunpitujat dan pembacaan al-Barjanji dengan diiringi alat musik Gembrung yang pernah ada Banyuwangi seperti catatan seorang antropolog pada tahun 1926, John Scholte. Karena itulah pada mulanya pertunjukan seni ini di dominasi oleh laki-laki. Pertemuanya dengan kesenian asli banyuwangi seperti Gandrung, Damarwulan, dan Trengganis serta tarian lainnya merubah hadrah kuntulan menjadi kesenian yang unik dan khas.

Tidak hanya gerakan tarinya, musik dan tembang-tembang yang dibawakan pun merupakan kolaborasi unik kesenian tradisi daerah Banyuwangi dan kesenian gurun. Kehadirannya juga menambah perbendaharaan dan warna kesenian tradisional di tanah air. Persinggunganya dengan berbagai realitas sosial dan kebudayaan masyarakat banyuwangi membawa kesenian ini ke dalam dinamisasi yang khas dan sekaligus persoalan yang komplek.


Filosofi Burung Kuntul

Sebutan Kuntul sebagai simbol, menurut Sutedjo HN, budayawan Banyuwangi, merupakan representasi dari gaya hidup sosial yang lebih mementingkan kebersamaan, serasa dan sepenanggungan di antara sesamanya. Hal ini di ilhami dari cara hidup burung Kuntul/Bangau yang selalu memanggil teman-temannya dikala mendapatkan makanan.

Pendapat ini ditunjang kondisi pertanian yang ada di Banyuwangi. Kesuburan tanah yang terhampar memberikan kemudahan para petani dalam bercocok tanam. Sambil menunggu tanaman padi memasuki musim panen, para petani di Banyuwangi terbiasa memanjakan diri mereka dengan memainkan Angklung.

Perjalanan hidup yang sulit membangkitkan para seniman daerah merespon dalam bentuk kesenian. Maka Kuntulan sebagai perlambang dari kerukunan masyarakat memberi kesadaran baru pada seluruh masyarakat Banyuwangi agar hidup dalam kebersamaan untuk mewujudkan Banyuwangi yang senasib dan sepenanggungan tanpa ada rasa ingin menguasai tanah warisan leluhur sebagai milik individual.

Nama kesenian yang diambil dari hal-hal di sekitar kehidupan masyarakat ini juga bisa ditemukan dalam beberapa kesenian di Banyuwangi lainnya, seperti Genjer-genjer. Ketika Jepang masuk Banyuwangi, kehidupan masyarakat Banyuwangi mengalamai kekurangan pangan yang cukup parah. Banyak dari penduduk tidak bisa hidup layak seperti sebelumnya. Gambaran kesulitan ini bisa dilihat dari hasil karya seniman setempat, lagu Genjer-genjer yang muncul pada tahun 1942 karya Moh. Arif, memberikan gambaran kesulitan pangan penduduk Banyuwangi sebagai imbas pendudukan Jepang di wilayah Banyuwangi, sehingga tumbuhan Genjer yang tumbuh liar di area persawahan dan tidak menjadi perhatian penduduk, akhirnya dijadikan bahan makanan yang dikonsumsi setiap hari.


Busana Dan Alat Musik

Pengaruh busana penari gandrung dapat dilihat pada beberapa bagian busana penari kuntulan bersangkutan. Hanya saja ditambahkan kerudung, baju celana tertutup serta ada pengaruh Bali didalamnya. Tangan sang penari juga ditutup kaus tangan berwarna putih, dan kakinyapun tertutup kaus kaki putih. Sekarang busananya banyak mengalami modifikasi alias ubahsuai dari busana semula yang sebenarnya serba putih seperti warna bulu burung kuntul (bangau). Terkadang ada pengaruh Bali yang tercermin dari adanya untaian bunga kamboja ditelinga pemain Kuntulan ini.

Perangkat musik kuntulan sendiri sangat dipengaruhi oleh budaya sekitarnya dan tak dapat dipungkiri musik dan gerak tari Gandrung (tari rakyat setempat yang menjadi lambang Banyuwangi) juga ikut masuk. Namun irama dasarnya tetaplah sama dengan hadrah lainnya. Selain enam buah rebana sebagai alat musik utamanya (dalam kuntulan baku), ada penambahan-penambahan seperti jidor (semacam drum), beduk besar, beduk kecil, kenong, kluncing (triangle), gong, biola dan kadang keyboard (saat ini) sebagai penguat nada. Selain itu bonang Bali kadang juga dipakai dalam kesenian kuntulan ini. Serta dalam beberapa kesempatan sering ditambahkan angklung caruk sebagai pemanis, dan lagi-lagi sesuai permintaan penonton. Sedangkan irama yang digunakan menurut Rizaldi Siagian seorang pakar etnomusikologi adalah irama silang (cross rhythm) dan poly rhythm atau irama banyak sebagaimana pada gamelan Bali. Ini dimungkinkan karena letak Banyuwangi yang berdekatan dengan Bali.

Kekhasan lain dalam kesenian hadrah kuntulan atau kundaran ini  ialah iramanya yang mempunyai karakter keras,agresif dan menyentak bahkan saat tampil, para  pemain musiknya terlihat seolah bahu membahu menciptakan nada yang dinamis dan penuh semangat sehingga wajar kalau disebut musik cadas khas Banyuwangi bahkan  sesekali kita harus menutup telinga karena saking begitu keras suaranya, ditambah para pemain jidornya yang kadang seperti kesurupan saat bermain... Lagu-lagunyapun tidak selalu Islami, namun juga banyak memasukkan lagu-lagu daerah dan kadang lagu pop yang sedang populer saat ini.

Sumber : roliandalas.blogspot.com

Jumat, 27 April 2012


Pencemaran Lingkungan Di Udara

Penyebab Pencemaran Lingkungan di Udara .
   Penyebab pencemaran lingkungan di udara di sebabkan oleh 2 sumber, yaitu :
1)     Sumber Alamiah
        Sumber alamiah adalah beberapa kegiatan alam yang dapat menyebabkan pencemaran udara .

Contoh :
1. Gunung berapi
2. Debu
3. Kebakaran hutan
4. Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
5. Rawa-rawa

2)     Sumber Buatan Manusia
      Kegiatan manusia yang menghasilkan bahan-bahan pencemar yang  bermacam-macam

   Contoh :
   1.Pembakaran, seperti pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, industri, kendaraan bermotor.
    2. Proses peleburan, seperti proses peleburan baja, pembuatan soda,semen, keramik, aspal. Sedangkan bahan pencemar yang dihasilkannya antara lain adalah debu, uap dan gas-gas.
    3. Pertambangan dan penggalian, seperti tambang mineral and logam. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama adalah debu.
4. Proses pengolahan dan pemanasan seperti pada proses pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama asap, debu, dan bau
   5. Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Pencemarannya terutama adalah dari instalasi pengolahan air buangannya. Sedangkan bahan pencemarnya yang teruatam adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.
6. Proses kimia, seperti pada proses fertilisasi, proses pemurnian minyak bumi, proses pengolahan mineral. Pembuatan keris, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara lain adalah debu, uap dan gas-gas
 7. Proses pembangunan, seperti pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Bahan pencemarnya yang terutama adalah asap dan debu.
 8. Proses percobaan atom atau nuklir. Bahan pencemarnya yang terutama adalah gas-gas dan debu radioaktif.

 Upaya Pencegahan Kerusakan Lingkungan Udara, sbb :
1. Menggunakan kendaraan umum daripada kendaraan pribadi
2. Tidak menggunakan kendaraan yang berbahan bakar fosil (bensin) seperti: sepeda yang akan menyehatkan tubuh kita.
3.Merawat mesin kendaraan bermotor.
4. Menggunakan sumber energi alternatif. Contoh energi matahari,energi angin
5. Menghemat energi . menghemat penggunaan bensin
6. Meminimalkan polusi polutan, dengan tdk menggunakan lemari es yang menggunakan freon.
7. Melakukan progam penanaman pohon contohn : pohon lidah mertua dan mahoni.
8. Memilih lokasi pabrik dan industri yang jauh dari keramaian dan pada tanah yang kurang produktif.
9. Gas-gas buangan pabrik perlu dibersihkan dahulu sebelum dikeluarkan ke udara bebas.


Resensi Novel Surat Kecil Untuk Tuhan


Judul Buku          : Surat Kecil Untuk Tuhan
             Pengarang          : Agnes Davonar
Penerbit              : Inandra Publised, Jakarta
Tahun                   : 2008
Tebal  Novel       : 232 Halaman
Kategori               : True Story (non fiksi)

Andaikan,…..  semua dapat terulang kembali,
Tetapi pernahkah anda berfikiran tentang itu?
Pernahkah anda mengira-ngira apa yang akan terjadi
Jika semuanya dapat terulang kembali?
Dalam novelnya ini, Agnes Davonar menekankan makna sebuah waktu dalam kehidupan di dunia ini.
Kisah nyata gadis berusia 13 tahun bertahan hidup dari kanker ganas paling mematikan di dunia.

Tuhan …………..
Andai aku bisa kembali
Aku tak ingin ada tangisan di dunia ini
Tuhan …………
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku
Terjadi pada orang lain
Tuhan ……………
Bolehkah aku menulis Surat Kecil Untuk-Mu?
Tuhan …………….
Bolehkah aku memohon satu hal kecil pada-Mu?
Tuhan ………………
Biakanlah aku bisa dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya.

Cuplikan diatas adalah sepenggal bait dari tulisan Gita Sesa Wanda Cantika atau yang sering dipanggil keke. Rabdosmiosarkoma atau kanker jaringan lunak  pertama di Indonesia. Keke adalah seorang gadis remaja berusia 13 tahun. Ketika divonis memiliki penyakit kanker mematikan tersebut dalam waktu 5 hari.
Kanker jaringan lunak menggerogoti bagian wajahnya sehingga terlihat seperti monster. Walau dalam keadaan sulit keke terus berjuang untuk tetap bersekolah seperti layaknya gadis normal lainnya.
Perjuangan panjang keke dalam melawan kanker ternyata membuahkan hasil Kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama. Keberhasilan Dokter Indonesia dalam menyembuhkan kasus kanker pertama kali terjadi di Indonesia ini menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua dokter dunia bertanya-tanya.

Namun kanker itu kembali setelha pesta kebahagiaan sesaat. Keke sadar nafasnya di dunia semakin sempit. Ia tidak marah pada Tuhan, ia justru bersyukur mendapatkan kesempatan untuk bernafas lebih lama dari lima hari bertahan 3 tahun lamanya, walaupun pada akhirnya ia harus menyerah. Dokterpun akhirnya  menyerah terhadap kankernya. Dinafas terakhir itulah ia menuliskan sebuah Surat Kecil Untuk Tuhan.

Agnes Davonar, sebagai pengarang yang berpengalaman mampu menghidupkan jalan cerita dengan urut mulai dari bagian I samapai XI, dan mampu menghidupkan suasana waktu terjadi ketegangan.

Dalam hal ini pengarang sering memasukan pesan-pesan yang disampaikan melalui dialog para tokoh, dialog seperti itu tidak sesuai setting.

Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada air mata di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada siapapun. Kalimat tersebut ternyata merupakan tema pokok novel ini.

Tokoh Keke merupakan teladan bagi kaum remaja semuanya, Keke adalah tokoh masih muda,tidak putus asa, selalu mensyukuri nikmat dan tidak mengeluh akan semua cobaan yang dihadapinya. Ia selalu berusaha ceria di depan orang-orang terdekatnya walaupun dengan semua cobaan yang dihadapinya.

Kesalahan besar bagi seorang teman apabila lebih mementingkan egonya demi kepentingan pribadi, Padahal temannya tersakiti. Seharusnya seorang teman harus mempunyai rasa pengertian dan kebersamaan yang tinggi kepada temannya sendiri.


Terlepas dari kekurangan yang ada, hadirnya Novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” menambah peredaran novel di Indonesia. Novel ini teramat sayang untuk kita lewatkan begitu saja, karena novel ini bisa menambah nilai moral remaja Indonesia. Yang akan menambah wawasan untuk para remaja agar dapat sabar dan tabah dalam menjalani cobaan dari ALLAH SWT dan selalu bersyukur atas apa yang di berikan Tuhan kepada kita .


Menganalisis Resensi Buku

Pada bagian pertama resensi buku terdapat  judul buku yaitu Surat Kecil Untuk  Tuhan  .
 Pada bagian selanjutnya terdapat identitas buku yang terdiri dari :

Judul Buku          : Surat Kecil Untuk Tuhan
             Pengarang          : Agnes Davonar
Penerbit              : Inandra Publised, Jakarta
Tahun                   : 2008
Tebal  Novel       : 232 Halaman
Kategori               : True Story (non fiksi)

Bagian Pendahuluan terdiri dari :
» Kata-kata atau pesan sipengarang mengenai makna waktu .
» Terdapat tema yang menceritakan tentang seorang gadis remaja berusia 13 tahun yang bernama Gita Sesa Wanda Cantika (keke) divonis memiliki penyakit kanker jaringan lunak mematikan yang akan membuatnya meninggal dalam waktu 5 hari.

Selanjutnya terdapat inti resensi berupa sinopsis buku yang terdapat pada paragrafh 2 sampai paragrafh 3 .

Kemudian pada paragrafh  ke 5 terdapat kelebihan buku yaitu, Agnes Davonar, sebagai pengarang yang berpengalaman mampu menghidupkan jalan cerita dengan urut mulai dari bagian I samapai XI, dan mampu menghidupkan suasana waktu terjadi ketegangan,terdapat puisi yang sangat menarik yang berisi doa yang dapat memotivasi para pembaca yang membacanya .

Dan pada paragafh selanjutnya yaitu paragafh ke 6 terdapat kelemahan dari buku ini yaitu, Dalam hal ini pengarang sering memasukan pesan-pesan yang disampaikan melalui dialog para tokoh, dialog seperti itu tidak sesuai setting.

Dan pada bagian terakhir terdapat kesimpulan yaitu, Terlepas dari kekurangan yang ada, hadirnya Novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” menambah peredaran novel di Indonesia. Novel ini teramat sayang untuk kita lewatkan begitu saja, karena novel ini bisa menambah nilai moral remaja Indonesia. Yang akan menambah wawasan untuk para remaja agar dapat sabar dan tabah dalam menjalani cobaan dari ALLAH SWT dan selalu bersyukur atas apa yang di berikan Tuhan kepada kita . Terdapat pada paragrafh ke 10 .

KEIYOUSHI ( KATA SIFAT )

Pada bagian ini kita akan belajar mengenai kata sifat bahasa Jepang. Kata sifat Bahasa Jepang diklasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu kata sifat i dan kata sifat na. Kata Sifat i adalah kata sifat yang berahiran i, sedangkan kata sifat na adalah kata sifat yang tidak berakhiran na.

A.
Kata Sifat akhiran ~ i (~i keiyoushi )Sebagai Predikat
Cara membuat kalimat sederhana dengan menggunakan kata sifat sangat mudah!!! Caranya sama dengan membuat kalimat dengan menggunakan kata benda sebagai predikat, yaitu “KB wa KS desu”. Untuk lebih jelas, silakan simak contoh berikut ini:
Contoh Kalimat:
Atarashii desu.
 
新しいです。
Baru
• Kono kaban wa atarashii desu.
 
この鞄は新しいです。
Tas ini baru.
• Kono kaban wa atarashikunai desu.
 
この鞄は新しくないです。
Tas ini tidak baru



Takai desu
  
高いです。
Mahal.
• Watashi no kuruma wa takai desu
  
私の車は高いです。
Mobil saya mahal.
• Watashi no kuruma wa takakunai desu
  
私の車は高くないです。
Mobil saya tidak mahal.
Hati-hati!!! Ada beberapa kata sifat yang berakhiran i, namun bukan termasuk kata sifat i. Kata sifat tersebut adalah: Kirei (cantik), kirai (benci) dan yuumei (terkenal).

Keterangan: Cara merubah kata sifat i ke bentuk negatif adalah dengan mengganti huruf i terakhir dengan kunai.
Perubahan Kata Sifat
Bentuk Positif
Bentuk Negatif
Bagus
Yoi
良い
Yokunai
良くない
Baik Hati
Yasashii
優しい
Yasashikunai
優しくない
Baru
Atarashii
新しい
Atarashikunai
新しくない
Besar
Ookii
大きい
Ookikunai
大きくない
Dingin
Samui
寒い
Samukunai
寒くない
Enak
Oishii
美味しい
Oishikunai
美味しくない
Menarik
Omoshiroi
面白い
Omoshirokunai
面白くない
Panas
Atsui
暑い
Atsukunai
暑くない
Sibuk
Isogashii
忙しい
Isogashikunai
忙しくない
Sulit
Muzukashii
難しい
Muzukashikunai
難しくない
Tinggi / Mahal
Takai
高い
Takakunai
高くない
Bagaimana kalau ingin membuat kalimat pertanyaan dengan kalimat yang predikatnya kata sifat?? Mudah!! Sama seperti pelajaran sebelumnya, kamu tinggal tambahkan partikel "ka" di akhir kalimat

Kata Sifat i Sebagai Keterangan Kata Benda
Kalau pada materi sebelumnya kita belajar mengenai kata sifat yang berfungsi sebagai predikat, maka pada kesempatan kali ini kita akan belajar bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata sifat sebagai keterangan kata benda. Untuk lebih jelas, silakan simak contoh berikut ini:
Contoh Kalimat:
• Atarashii desu.
 
新しいです。
Baru
• Atarashii kaban desu.
 
新しい鞄です。
Tas yang baru.
• Kore wa atarashii kaban desu.
 
これは新しい鞄です。
Ini tas yang baru.
• Kore wa atarashikunai kaban desu
 
これは新しくない鞄です。
Ini bukan tas yang baru


• Takai desu
  
高いです。
Mahal.
• Takai kuruma desu
  
高くない車です。
Mobil yang mahal.
• Kore wa takai kuruma desu.
  
これは高い車です。
Ini mobil yang mahal.
• Kore wa takakunai kuruma desu.
 
これは高くない車です。
Ini bukan mobil yang mahal

Contoh Kata Sifat i Pemberi Keterangan Kata Benda  
Kaban (tas)
Yoi (bagus)
良い
Yoi kaban
(tas yang bagus)
Hito (orang)
Yasashii (baik hati)
しい
Yasashii hito
(orang yang baik hati)
Hon (buku)
Atarashii (baru)
しい
Atarashii hon
(buku yang baru)
Uchi (rumah)
Ookii (besar)
おきい
Okii uchi
(rumah yang besar)
Tokoro (tempat)
Samui (dingin)
Samui tokoro
(tempat yang dingin)
Ryoori (makanan)
料理
Oishii (enak)
味しい
Oishii ryoori
(masakan yang enak)
Eiga (film)
映画
Omoshiroi (menarik)
白い
Omoshiroi eiga
(film yang menarik)
Shukudai (PR)
宿題
Muzukashii (sulit)
しい
Muzukashii shukudai
(PR yang sulit)
Nah, demikian pembahasan mengenai pelajaran bahasa Jepang kali ini. Tunggu materi selanjutnya ya.
Minna san, nihongo ganbarimashoo....!!!

Nama-Nama Tempat Dalam Bahasa Jepang



Nama-Nama Tempat

Romaji
Kana
Kanji
Apotek
Kusuriya
くすりや
薬屋
Bank
Ginkoo
ぎんこう
銀行
Bandar udara
Hikoojoo
ひこうじょう
飛行場
Bioskop
Eigakan
えいがかん
映画館
Gereja
Kyookai
きょうかい
協会
Halte
Basutei
バスてい
バス停
Hotel
Hoteru
ホテル

Kantor pos
Yuubinkyoku
ゆうびんきょく
郵便局
Kedutaan besar
Taishikan
たいしかん
大使館
Pos polisi
Kooban
こおばん
交番
Kebun binatang
Doobutsuen
どうぶつえん
動物園
Laboratorium
Kenkyuujoo
けんきゅうじょ
研究所
Museum
Hakubutsukan
はくぶつかん
博物館
Pelabuhan
Minato
みなと
Perpustakaan
Toshokan
としょかん
図書館
Pabrik
Koojoo
こうじょう
工場
Pasar
Ichiba
いちば
市場
Restoran
Resutoran
レストラン

Rumah
Uchi / Ie
うち/いえ
Rumah Sakit
Byooin
びょういん
病院
Sekolah
Gakkoo
がっこう
学校
Stasiun
Eki
えき
Swalayan
Suupaa
スーパー

Toilet
Toire
トイレ

Toko
Mise
みせ
Taman
Kooen
こうえん
公園
Universitas
Daigaku
だいがく
大学


Alat Tulis

Romaji
Kana
Kanji
Buku
Hon
ほん
Gunting
Hasami
はさみ
挟み
Kamus
Jisho
じしょ
辞書
Kertas
Kami
かみ
Penggaris
Monosashi
ものさし

Penghapus
Keshigomu
けしごむ
消しゴム
Pensil
Enpitsu
えんぴつ
鉛筆
Pulpen
Boorupen
ボウルペン


Benda-Benda di Sekitar Kita

Romaji
Kana
Kanji
Asbak
Haizara
 はいざら
 灰皿
Cermin
Kagami
 かがみ
 
Jam
Tokei
 とけい
 時計
Gunting
Hasami
はさみ
挟み
Koran
Shinbun
 しんぶん
 新聞
Kunci
Kagi
 かぎ
 
Kursi
Isu
 いす
 椅子
Lampu
Ranpu
 ランプ

Lemari
Todana
 とだな
 戸棚
Majalah
Zasshi
 ざっし
 雑誌
Meja
Tsukue
 いす
 
Payung
Kasa
 かさ
 
Selimut
Moofu
 もうふ
 毛布
Tempat tidur
Beddo
 ベッド



Benda-Benda Elektonik

Romaji
Kana
Kanji
AC
Eakon
エアコン

Handphone
Keitai denwa
けいたいでんわ
携帯電話
Kamera
Kamera
カメラ

Komputer
Konpyuuta
コンピュータ

Kulkas
Reizooko
れいぞうこ
冷蔵庫
Lampu
Ranpu
 ランプ

Mesin cuci
Sentakuki
せんたくき
洗濯機
Mesin faks
Fakkusu
ファックス

Printer
Purinta
プリンタ

Radio
Rajio
ラジオ

Televisi
Terebi
テレビ

Telpon
Denwa
 でんわ
 電話
Video
Bideo
ビデオ


Warna
Romaji
Kana
Kanji
Abu-abu
Haiiro
はいいろ
灰色
Biru
Aoi
あおい
青い
Coklat
Chairo
ちゃいろ
茶色
Hitam
Kuroi
くろい
黒い
Hijau
Midori
みどり
Merah
Akai
あかい
赤い
Orange
Orenji
オレンジ
Pink
Pinku
ピンク
Putih
Shiroi
しろい
白い
Kuning
Kiiro
きいろ
黄色
Ungu
Murasaki
むらさき

Jurusan Kuliah
Romaji
Kana
Kanji
Antropologi
Jinruigaku
じんるいがく
人類学
Biologi
Seibutsugaku
せいぶつがく
生物学
Ekonomi
Keizaigaku
けいざいがく
経済学
Filsafat
Tetsugaku
てつがく
哲学
Fisika
Butsurigaku
ぶつりがく
物理学
Hukum
Hoogaku
ほうがく
法学
Keguruan
Kyooikugaku
きょういくがく
教育学
Kimia
Kagaku
かがく
科学
Matematika
Suugaku
すうがく
数学
Musik
Ongaku
おんがく
音楽
Politik
Seijigaku
せいじがく
政治学
Sastra
Bungaku
ぶんがく
文学
Sejarah
Rekishigaku
れきしがく
歴史学
Sosiologi
Shakaigaku
しゃかいがく
社会学
Teknik
Koogaku
こうがく
工学


 Identitas Seseorang
Romaji
Kana
Kanji
Nama
Namae
なまえ
名前
Pekerjaan
Shigoto
しごと
仕事
Alamat
Jusho
じゅしょ
住所
Kewarganegaraan
Kokuseki
こくせき
国籍
Asal daerah
Shusshin
しゅっしん
出身
Nomor telpon
Denwa bango
でんわばんご
電話番後
Jurusan
Senkoo
せんこう
専攻
Hobbi
Shumi
しゅみ
趣味